Recent Post

Percy Jackson: Sea Of Monster


3 tahun lalu, khalayak penonton di seantero dunia diperkenalkan kepada karakter-karakter yang sebelumnya hanya tampil di dalam buku pertama dari serialisasi novel sepanjang lima buku karya Rick Riordan. Judulnya di saat itu adalah Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief.
Di kisah sebelumnya, Percy Jackson (Logan Lerman) berhasil melerai kemungkinan pecahnya perang saudara antara ayahnya, Poseidon, dengan Zeus. Kini, adaptasinya kembali berlanjut dengan buku keduanya, yang dijuduli dengan lebih simpel sebagai Percy Jackson: Sea of Monsters.
Kali ini, Percy bak dilanda krisis identitas, bertanya-tanya apakah keberhasilannya yang dulu terjadi hanyalah keberuntungan semata. Pun dengan adanya beberapa demigod baru yang tampil lebih menonjol dibanding dirinya. Salah satunya adalah sang puteri Ares, Clarisse La Rue (Leven Rambin).
Tak beralur lambat seperti halnya di buku, film ini langsung bergegas dengan plot menyoal telah diracuninya pohon pelindung Camp Half-Blood. Tak pelak, Percy mesti bertualang sekali lagi untuk pada akhirnya menyelamatkan seluruh demigod yang ada mau pun umat manusia di luar sana.
Kembali ditemani Grover Underwood (Brandon T. Jackson) dan Annabeth Chase (Alexandra Daddario), juga saudara tirinya, Tyson (Douglas Smith), Percy pun berangkat menuju Sea of Monsters, yang dikenali secara awam sebagai Segitiga Bermuda, demi mendapatkan Golden Fleece.
Konon, potongan kulit domba berwarna keemasan itu dapat menyembuhkan pohon pelindung atas Camp Half-Blood yang diracuni itu. Tak dinyana, di tengah perjalanan, Percy dan kawan-kawan harus kembali berhadapan dengan musuh lama, yang menginginkan hal sama untuk agenda yang berbeda.
Berpindah tangan dari Chris Columbus, kini instalmen kedua ini ditangani oleh Thor Freudenthal (Diary of a Wimpy Kid). Hasilnya? Sea of Monsters terasa lebih setia dibanding The Lightning Thief. Humor-humor yang tersaji pun tak melulu menyasar penonton kanak-kanak, jadi lebih smart.
Selain alurnya yang lebih cepat dan keseluruhan tone yang lebih gelap, film ini terasa lebih mampu untuk mengakomodir budget-nya, yang kabarnya lebih diperketat dibanding budget atas film pertamanya. Mungkin hal itu juga yang menyebabkan tak banyak nama besar tampil di dalamnya.

0 komentar:

Posting Komentar